PT Rifan Financindo — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.820 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Jumat (21/9), menguat 32 poin atau 0,21 persen dari posisi kemarin sore.
Bersama rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Won Korea Selatan menguat 0,32 persen, ringgit Malaysia 0,15 persen, peso Filipina 0,12 persen, dan dolar Hong Kong 0,05 persen.
Namun, baht Thailand melemah 0,15 persen, yen Jepang minus 0,04 persen, dan dolar Singapura minus 0,01 persen.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju yang turut menguat dari dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,03 persen, franc Swiss 0,02 persen, dan euro Eropa 0,02 persen.
Meski begitu, rubel Rusia dan dolar Australia berada di zone merah, masing-masing melemah 0,21 persen dan 0,09 persen. Sedangkan dolar Kanada stagnan.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan rupiah akan kembali menguat pada hari ini, memanfaatkan pergerakan dolar AS yang cenderung melemah. Rupiah diproyeksi bergerak di kisaran Rp14.835-14.848 per dolar AS.
“Rupiah akan memanfaatkan pelemahan dolar AS untuk kembali menguat, meski sentimen dari dalam negeri masih kurang kuat mengangkat rupiah,” katanya, Jumat (21/9).
Menurutnya, sentimen dari dalam negeri belum bisa mengangkat rupiah karena proyeksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya di kisaran 5,2 persen pada tahun ini dan tahun depan. Baru pada 2020, ekonomi Tanah Air diperkirakan menyentuh 5,3 persen.
Sedangkan Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi memperkirakan rupiah akan kembali menguat pada hari ini, karena sentimen yang biasanya mempengaruhi mata uang Garuda tengah mereda.
“Proyeksinya, rupiah bergerak di rentang Rp14.780-14.890 per dolar AS dengan potensi menguat lagi,” ucap Dini kepada CNNIndonesia.com.
Ia menjabarkan sentimen yang mereda, yaitu perang dagang antara AS-China. Setelah AS memasang tarif bea masuk impor baru dan kemudian dibalas China, rupanya belum ada pernyataan baru dari kedua negara.
Selain itu, sentimen rencana kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve juga belum terlihat. Ia memperkirakan meski pasar cukup waspada pada sentimen ini, namun keputusan itu baru diputuskan pada pekan depan. (uli/lav)
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (Palembang) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
No comments